SIGLI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pidie pada awal tahun 2013
mendatang akan membangun Rumah Potong Hewan (RPH) di Beureunuen,
Kecamatan Mutiara. Untuk program tersebut Pemprov Aceh akan mengucurkan
dana Rp 800 juta melalui APBA 2013.
“Dana pembangunannya bersumber dari APBA TA 2013 sebesar Rp 800 juta. Ditargetkan pada Januari 2013 RPH tersebut sudah mulai dibangun,”kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan, Pidie, drh Anas Abdullah kepada Serambi Minggu kemarin.
Anas mengaku, tujuan dibangunannya RPH itu adalah guna menghasilkan daging sapi yang aman, sehat, dan halal untuk kosumsi masyarakat Pidie.
Selama ini Pidie, sebutnya, tidak memiliki RPH standar, tapi hanya aladarnya seperti halnya rumah potong di kompleks pasar Pante Tengah, Kecamatan Kota Sigli, yang tidak memiliki fasilitas memadai.
Dikatakan, RPH standar yang akan dibangun di Beureunuen di atas areal satu hektar berupa bangunan fisik dan fasilitas pendukung.Pembangunan RPH itu diusulkannya menyusul adanya perintah bupati dan wakil bupati agar Pidie sudah selayaknya memiliki RPH standar, agar masyarakat dapat mengkosumsi daging yang baik.
“Kita tidak hanya membangun fasilitas RPH, secara bersamaan pihak dinas terkait akan melakukan sosialisasi fasilitas RPH kepada para
pedagang daging sapi dan konsumen tentang daging sapi yang aman, sehat dan halal dikonsumsi. Menurut Anas, melihat kondisi saat ini Pidie tidak hanya membutuhkan satu unit RPH standar, tapi juga harus ditambah satu unit lagi di pinggiran Sigli dan ini akan diusulkan ke Pemerintah Provinsi Aceh untuk tahap berikutnya.
Dia menambahkan, pedagang daging sapi yang selama ini berjualan di beberapa lokasi juga perlu direlokasi ke satu tempat agar tertata dengan baik.(aya)
“Dana pembangunannya bersumber dari APBA TA 2013 sebesar Rp 800 juta. Ditargetkan pada Januari 2013 RPH tersebut sudah mulai dibangun,”kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan, Pidie, drh Anas Abdullah kepada Serambi Minggu kemarin.
Anas mengaku, tujuan dibangunannya RPH itu adalah guna menghasilkan daging sapi yang aman, sehat, dan halal untuk kosumsi masyarakat Pidie.
Selama ini Pidie, sebutnya, tidak memiliki RPH standar, tapi hanya aladarnya seperti halnya rumah potong di kompleks pasar Pante Tengah, Kecamatan Kota Sigli, yang tidak memiliki fasilitas memadai.
Dikatakan, RPH standar yang akan dibangun di Beureunuen di atas areal satu hektar berupa bangunan fisik dan fasilitas pendukung.Pembangunan RPH itu diusulkannya menyusul adanya perintah bupati dan wakil bupati agar Pidie sudah selayaknya memiliki RPH standar, agar masyarakat dapat mengkosumsi daging yang baik.
“Kita tidak hanya membangun fasilitas RPH, secara bersamaan pihak dinas terkait akan melakukan sosialisasi fasilitas RPH kepada para
pedagang daging sapi dan konsumen tentang daging sapi yang aman, sehat dan halal dikonsumsi. Menurut Anas, melihat kondisi saat ini Pidie tidak hanya membutuhkan satu unit RPH standar, tapi juga harus ditambah satu unit lagi di pinggiran Sigli dan ini akan diusulkan ke Pemerintah Provinsi Aceh untuk tahap berikutnya.
Dia menambahkan, pedagang daging sapi yang selama ini berjualan di beberapa lokasi juga perlu direlokasi ke satu tempat agar tertata dengan baik.(aya)